Powered by Blogger.

4/15/2025

Warisan Leluhur Mendunia: Naskah Kuno dan Karya Pujangga Diakui UNESCO

Paris, Prancis – Kabar gembira menghampiri khazanah intelektual dan budaya Indonesia. Dewan Eksekutif Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) secara resmi menetapkan dua warisan berharga Nusantara, yakni naskah Sunda kuno Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan karya-karya monumental dari pujangga besar Hamzah Fansuri, sebagai bagian dari 74 nominasi yang akan diinskripsi dalam register Memory of the World (MoW) periode 2024-2025.

Keputusan bersejarah ini diumumkan dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 yang berlangsung di Paris, Prancis, pada hari Jumat (11/4), sebagaimana dilansir dari laporan Antara pada Senin (14/4).

Penetapan kedua warisan budaya tak ternilai ini merupakan hasil dari penilaian cermat yang dilakukan oleh International Advisory Committee (IAC) MoW UNESCO, yang mengakui signifikansi universal dan nilai luar biasa yang terkandung di dalamnya. Langkah ini menjadi pengakuan dunia atas kekayaan intelektual dan jejak peradaban yang ditinggalkan oleh para leluhur bangsa Indonesia.

Naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian, sebuah manuskrip kuno berbahasa Sunda yang diperkirakan berasal dari abad ke-16, kini tersimpan dengan aman di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor registrasi L 630. Lebih dari sekadar artefak sejarah, naskah ini dipandang memiliki signifikansi universal karena memuat ajaran-ajaran moral luhur yang menjadi landasan kehidupan masyarakat Sunda pada masanya. Nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan etika sosial yang tertuang dalam naskah ini diyakini relevan dan abadi, melampaui batas ruang dan waktu.

Judul naskah itu sendiri, Sang Hyang Siksa Kandang Karesian, yang dapat diartikan sebagai "Ajaran Suci bagi Masyarakat dari Kalangan Resi," mengisyaratkan kedalaman filosofis dan kearifan yang terkandung di dalamnya. Naskah ini menjadi jendela bagi kita untuk memahami pandangan dunia, nilai-nilai budaya, dan sistem kepercayaan masyarakat Sunda pada masa lampau. Pengakuan UNESCO terhadap naskah ini tidak hanya menghargai nilai historisnya, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya pelestarian dan pemahaman terhadap warisan intelektual bangsa.

Selain naskah kuno dari Tatar Sunda, UNESCO juga memberikan penghormatan kepada karya-karya agung dari Hamzah Fansuri, seorang tokoh sufi dan pujangga Melayu yang hidup pada abad ke-16 dan ke-17. Karya-karya Hamzah Fansuri dikenal karena kedalaman spiritualitasnya, keindahan bahasa Melayu klasik yang digunakannya, serta pengaruhnya yang besar terhadap perkembangan sastra dan pemikiran Islam di Nusantara.

Puisi-puisi dan prosa yang dihasilkan oleh Hamzah Fansuri tidak hanya mengungkapkan pengalaman mistis dan pemahaman teologis yang mendalam, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan kosmologi masyarakat Melayu pada zamannya. Karya-karyanya menjadi jembatan penghubung antara tradisi sufisme Islam dengan kearifan lokal, menghasilkan sebuah sintesis pemikiran yang unik dan berharga.

Masuknya naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan karya-karya Hamzah Fansuri dalam nominasi register Memory of the World UNESCO merupakan sebuah kebanggaan besar bagi bangsa Indonesia. Pengakuan ini tidak hanya meningkatkan citra Indonesia di mata dunia, tetapi juga memotivasi upaya pelestarian dan pemanfaatan warisan budaya yang adiluhung ini untuk generasi mendatang.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, sebagai lembaga yang menyimpan dan melestarikan naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian, memainkan peran penting dalam proses nominasi ini. Upaya mereka dalam menjaga dan mendokumentasikan warisan intelektual bangsa patut diapresiasi. Penetapan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian naskah-naskah kuno dan karya-karya sastra klasik sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan sejarah bangsa.

Langkah selanjutnya adalah menunggu pengumuman resmi dari UNESCO mengenai inskripsi naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan karya-karya Hamzah Fansuri ke dalam register Memory of the World. Jika berhasil diinskripsi, kedua warisan ini akan bergabung dengan koleksi dokumen dan arsip penting dunia lainnya yang diakui memiliki nilai universal luar biasa.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk lebih menggali, melestarikan, dan mempromosikan kekayaan warisan budaya Indonesia lainnya. Masih banyak lagi naskah-naskah kuno dan karya-karya sastra klasik yang menyimpan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur yang patut untuk diangkat dan diakui oleh dunia.

Pengakuan UNESCO ini juga diharapkan dapat mendorong penelitian lebih lanjut terhadap naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan karya-karya Hamzah Fansuri, sehingga kandungan intelektual dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat dipahami dan dihayati oleh generasi kini dan mendatang. Ini adalah kesempatan emas untuk merefleksikan kembali akar budaya dan spiritualitas bangsa, serta mengambil pelajaran berharga dari kearifan para leluhur.

Lebih dari sekadar pengakuan simbolis, masuknya warisan Indonesia dalam nominasi Memory of the World UNESCO memiliki implikasi yang lebih luas. Hal ini dapat membuka peluang untuk kerjasama internasional dalam bidang pelestarian warisan budaya, pertukaran pengetahuan, dan promosi pariwisata budaya.

Kisah sukses nominasi ini juga menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk terus berupaya melestarikan dan mempromosikan warisan budaya mereka. Memory of the World merupakan program penting UNESCO yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan dokumenter dunia sebagai bagian dari memori kolektif umat manusia.

Dengan ditetapkannya naskah Sunda kuno dan karya pujangga Melayu ini dalam daftar nominasi, Indonesia sekali lagi menunjukkan kepada dunia kekayaan dan keragaman warisan budayanya. Ini adalah momentum yang tepat untuk memperkuat rasa bangga terhadap identitas nasional dan terus berupaya melestarikan warisan luhur ini agar tetap lestari dan dapat diwariskan kepada generasi penerus bangsa.

Penantian akan pengumuman resmi dari UNESCO tentu akan dipenuhi dengan harapan dan kebanggaan. Apapun hasilnya nanti, masuknya naskah Sang Hyang Siksa Kandang Karesian dan karya-karya Hamzah Fansuri dalam nominasi Memory of the World telah menjadi sebuah pencapaian yang membanggakan dan sebuah langkah maju dalam upaya pelestarian warisan budaya Indonesia di kancah internasional.

Semoga langkah bersejarah ini akan semakin membuka mata dunia terhadap kekayaan intelektual dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, serta mendorong upaya pelestarian yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Warisan leluhur adalah cerminan jati diri bangsa, dan pengakuan dunia adalah motivasi untuk terus menjaganya dengan sepenuh hati.

Dibuat oleh AI, lihat info lain
Published: By: Admin2 - 4/15/2025

4/13/2025

Gua Pelaut Kuno: Jejak Misterius Afrika di Pasifik Papua

Waropen, Papua – Sebuah penemuan arkeologi yang menakjubkan di Kabupaten Waropen, Papua, membuka jendela baru menuju sejarah pelayaran kuno dunia. Lukisan-lukisan misterius yang dikenal dengan istilah "The Caves of The Navigators" atau Gua Para Navigator, yang terdapat di kawasan Sosorra, menyimpan kode-kode yang diduga kuat berasal dari para pelaut Mesir atau Afrika Utara (Libya) yang pernah melintasi wilayah tersebut menuju Samudra Pasifik.

Penemuan ini sontak menggemparkan para peneliti dan sejarawan. Bagaimana mungkin jejak peradaban kuno dari benua Afrika Utara bisa ditemukan ribuan kilometer jauhnya di pulau Papua? Pertanyaan ini memicu berbagai spekulasi dan teori menarik mengenai rute pelayaran dan interaksi antar peradaban di masa lampau.

Menurut berbagai sumber dan analisis awal, pelayaran yang meninggalkan jejak kode-kode misterius ini diperkirakan terjadi jauh sebelum Masehi. Fakta ini semakin menambah kompleksitas dan daya tarik penemuan tersebut. Pada masa itu, teknologi pelayaran masih sangat sederhana, sehingga perjalanan melintasi lautan yang luas seperti Samudra Pasifik dianggap sebagai sebuah pencapaian yang luar biasa.

Lukisan-lukisan di Gua Sosorra menampilkan berbagai simbol dan motif yang berbeda dari gaya seni tradisional Papua pada umumnya. Beberapa di antaranya menunjukkan kemiripan dengan hieroglif Mesir kuno atau aksara yang digunakan oleh masyarakat Libya pada masa lampau. Hal ini menjadi dasar kuat bagi dugaan adanya kontak antara para pelaut dari wilayah tersebut dengan penduduk atau wilayah Papua di masa lalu.

Para ahli menduga bahwa para pelaut kuno ini kemungkinan besar menggunakan rute pelayaran yang melibatkan jalur perdagangan atau eksplorasi. Motivasi mereka untuk melakukan perjalanan sejauh itu masih menjadi misteri. Apakah mereka mencari sumber daya alam baru, melakukan pertukaran budaya, atau bahkan tersesat dalam perjalanan mereka?

Penemuan kode-kode pelaut kuno di Papua ini memberikan bukti baru tentang luasnya jangkauan pelayaran manusia di masa prasejarah. Hal ini juga menantang pandangan konvensional mengenai sejarah pelayaran dunia yang selama ini lebih fokus pada perkembangan di wilayah Mediterania dan sekitarnya.

Keberadaan "The Caves of The Navigators" menjadi saksi bisu tentang kemungkinan adanya interaksi antar peradaban yang jauh lebih awal dan lebih luas dari yang pernah diperkirakan sebelumnya. Papua, yang selama ini dikenal dengan kekayaan budaya dan alamnya, kini menyimpan sebuah rahasia besar tentang jejak pelaut dari benua lain di masa lampau.

Pemerintah daerah Kabupaten Waropen dan pihak terkait kini tengah berupaya untuk mengamankan dan melestarikan situs bersejarah ini. Langkah-langkah penelitian lebih lanjut juga direncanakan untuk mengungkap lebih dalam makna dan asal-usul kode-kode misterius tersebut.

Para arkeolog dan ahli bahasa kuno dari berbagai penjuru dunia diharapkan dapat berkolaborasi dalam upaya mengungkap tabir sejarah yang tersembunyi di Gua Sosorra. Penemuan ini tidak hanya penting bagi sejarah Indonesia, tetapi juga bagi pemahaman global tentang perkembangan pelayaran dan interaksi antar budaya di masa lalu.

Masyarakat setempat juga diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian situs ini. Kearifan lokal dan pemahaman akan nilai sejarah tempat tinggal mereka akan menjadi kunci dalam melindungi "The Caves of The Navigators" dari kerusakan dan upaya pengambilan yang tidak bertanggung jawab.

Penemuan di Waropen ini menjadi pengingat bahwa Indonesia menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang tak ternilai harganya, yang terkadang tersembunyi di tempat-tempat yang tak terduga. Setiap artefak dan situs kuno adalah potongan-potongan puzzle yang dapat membantu kita memahami lebih baik tentang masa lalu bangsa dan peradaban manusia secara keseluruhan.

Kisah tentang para pelaut kuno yang meninggalkan jejaknya di Papua ribuan tahun lalu adalah sebuah narasi yang menarik dan penuh misteri. Ini adalah kisah tentang keberanian, eksplorasi, dan kemungkinan adanya hubungan antar peradaban yang terjalin jauh sebelum catatan sejarah yang kita kenal.

"The Caves of The Navigators" di Waropen kini menjadi sebuah monumen bisu yang menyimpan rahasia perjalanan lintas samudra di masa lampau. Penemuan ini diharapkan dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut dan membuka babak baru dalam pemahaman kita tentang sejarah pelayaran dan interaksi antar budaya di dunia kuno.

Keberadaan kode-kode misterius ini juga memunculkan pertanyaan tentang pengetahuan dan kemampuan navigasi para pelaut kuno tersebut. Bagaimana mereka mampu melintasi lautan yang luas tanpa teknologi modern? Apakah mereka menggunakan bintang, arus laut, atau pengetahuan tradisional lainnya?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terkandung dalam penelitian lebih lanjut terhadap lukisan-lukisan dan artefak lain yang mungkin ditemukan di sekitar Gua Sosorra. Setiap detail kecil bisa menjadi kunci untuk membuka misteri besar tentang para pelaut kuno dari Afrika Utara yang mencapai pesisir Papua jauh sebelum Masehi.

Penemuan ini juga menjadi daya tarik wisata sejarah dan budaya baru bagi Kabupaten Waropen dan Papua pada umumnya. Diharapkan, dengan pengelolaan yang baik, situs ini dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya.

Kisah "The Caves of The Navigators" adalah sebuah perjalanan waktu yang membawa kita kembali ke masa lampau yang penuh dengan petualangan dan misteri. Ini adalah bukti bahwa sejarah manusia jauh lebih kompleks dan saling terhubung daripada yang pernah kita bayangkan.

Jejak para pelaut kuno di Papua adalah sebuah warisan yang tak ternilai harganya, yang mengingatkan kita akan keberanian dan kemampuan manusia untuk menjelajahi dunia, bahkan di masa-masa yang penuh dengan tantangan. "The Caves of The Navigators" akan terus menjadi sumber inspirasi dan penelitian bagi generasi mendatang.

Penemuan ini adalah sebuah panggilan untuk terus menggali dan mempelajari sejarah bangsa dan peradaban dunia. Masih banyak misteri yang tersembunyi di berbagai penjuru Nusantara, menunggu untuk diungkap dan diceritakan.

Gua Pelaut Kuno di Waropen adalah sebuah babak baru dalam kisah panjang sejarah maritim dunia, sebuah pengingat akan luasnya jangkauan dan kompleksitas interaksi antar peradaban di masa lampau.

Dibuat oleh AI, Baca sumber
Published: By: Admin2 - 4/13/2025

4/08/2025

Contoh Sambutan Tuan Rumah Yasinan Bahasa Batak Toba


Judul: “Marhite Parsidua, Togu Ma Parsaoran”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Parjolo sahali, sai mandok mauliate ma hita tu Allah Subhanahu Wa Ta'ala, ima Na naeng manogot angka rahmat dohot ni’mat tu hita saluhutna, asa boi ma hita mangula ari on tu jalan na rohaNa. Sai jala do hita ma mandok syukur, alai ulang lupa tu tangiang tu Allah, ima pangaranto ni angka na ro di hita. Di bagasan tangiang do hita manjatkon do’a, mangido jala mamasu-masu roha. Ima do pamula na martua tu angka parbinotoan na ro.

Di pangidoan dohot partangiang, sai godang mauliate hami marhite haroro ni hamu na so mandok jenuh tu acara Yasinan on. Togu ma hami gabe parbarita dohot parsahutaon. Sai marsitungkir ma roha hami marhite hadits Rasulullah ﷺ na mandok: "Naeng ho marsingkola tu parsada roham dohot partuturonmu, pasangap ma tamu ro tu parpudi.” Ima do anggo pamujian tu hamu na ro marparsidua di pagaran on.

Parpunguanta on, alai ndang holan angka rohania do. Hita do martujuan asa marsipature parsada, pasangap dohot martonggo-tonggo saling roha. Sai anggiat ma roha manang tondi na dung malua sian paruntungan dohot angka gogo ni huta, asa marsipature angka tali silaturahmi na tarlilit jala tarbalut gabe untean dohot gombaran ni Islam na marsahala.


Sai boi do pangidoanta di parpunguanta on gabe sipature roha, tu pasahathon halak hita dohot Hobali. Ingot ma do’a tu Allah naung dijangkon, ima do sipat tu partangiaon na jujur. Di hadits qudsi, Allah mandok: "Ahu do hombar tu parsiholon ni naposoHu tu Ahu, jala Ahu do parsiholonna di parningkiranNa." Sai tong ma hita marsipature dohot martangia, ro tu na mangido disada tondi.

Sahali nari, mauliate ma hita saluhutna na ro tu parpunguon on. Sai dipasu-pasu ma hita di angka langkanta, dipargogoi tu parbuatan na marsahala, jala dipasada dohot didok ma hita gabe halak na mamutuhon parsihoan. Molo adong parsiha manang pangalaho na kurang, anggiat ma rohamu mamarohak, jala mangido tu pasarihon ni hata. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Berikut 5 contoh isi kultum singkat dalam bahasa Batak, masing-masing terdiri dari 3 paragraf dan tetap mengangkat konteks sebagai tuan rumah acara Yasinan:


---

1. Judul: “Sai Marsihol Ma Hita”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Parjolo sahali, sai mandok mauliate tu Allah Subhanahu Wa Ta'ala na mandokkon hita mangumpul di pagaran nauli on. Hita do angka na ro marsidua tu parpudion ni roha Na. Hami tuan rumah, marsitungkir roha gabe partonggo-tonggo tu hamu na marsahuta di acara Yasinan on.

Ise do naeng tarhalak di rohani tu Allah, ingkon marsihol tu parsidua. Ima do pasangapon ni hadits Rasulullah ﷺ: "Man kaana yu’minu billaahi wal yawmil aakhiri fal yukrim dhoifahu.” Sai di hami do pasangap, ro tu parpudi do hita marsada.

Sai dipasu-pasu ma hita, asa jadi halak na tangkas dohot saling roha. Tali silaturahmi boi jadi tali na marsahala. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

---

2. Judul: “Holong do Mula ni Damai”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hita do tuan rumah tu acara Yasinan on, sai godang mauliate tu hamu na ro. Asa di roham do tu dia, gabe marsada do hita na marsihol tu partonggo-tonggo.

Naeng dibagasan hadits Rasulullah ﷺ, adong do madok: "La yu’minu ahadukum hatta yuhibba li akhihi maa yuhibbu linafsihi.” Ndang marsihol do roha molo ndang tarida di pamatang.

Sai dipasu-pasu ma hita di roha dohot tondi. Molo adong na kurang, maaf ma. Hita do gabe satu, marsipature ma. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


---

3. Judul: “Pasangapon Tamu, Pasangapon Allah”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hami tuan rumah, marsitungkir roha tu hamu. Ro hamu do gabe hamamatang ni pasu-pasu. Ima do angka na ro tu parpudion, dohot angka rahmat.

Hadits Rasulullah ﷺ naung madok: "Barangsiapa yang memuliakan tamunya, maka Allah akan memuliakannya." Sai molo do hita, marsada roham dohot saling pasangap, ima do pangaranto ni rahmat.

Sai lam marsitolu hita, marsada di tondi. Dipasu-pasu ma hami saluhutna. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

---

4. Judul: “Yasinan, Parsahutaon do”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Di ari nauli on, hita ro tu parpunguan Yasinan. Hami tuan rumah, salpu roha tu hamu saluhutna. Hita do gabe satu tubuh, songon na dia didok di Al-Qur’an.

Hadits Rasulullah ﷺ mandok: "Al-mu’min lil mu’min kal bunyaan, yasyuddu ba’duhu ba’dan.” Ima do pasangapon: saling kuat, saling pasu-pasu.

Sahali nari, mauliate tu roham. Sai dipasu-pasu ma hita di parngoluon on. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


---

5. Judul: “Ro Ma Di Holong”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Mauliate ma hita marsiajar holong. Di ari on, ro ma hita gabe parpunguon na margogo di roha. Holong do mula ni pamatang, dohot mula ni parsaoran.

Rasulullah ﷺ naung madok: “Lan tadkhuluul jannata hatta tu’minu, wa lan tu’minu hatta tahaabbu...” (HR. Muslim). Ndang bisa hita masuk surga molo ndang marsihol.

Sai jadi parngoluon ta on, ro tu angka halak na pasangapon tu sesama. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nb. Ini buatan AI, silahkan dikoreksi dan diedit kembali sesuai logat dan bentuk yang lebih diinginkan.

Berikut ini 5 contoh kata sambutan versi tuan rumah takziyah dalam bahasa Batak, masing-masing terdiri dari 3 paragraf, berisi ucapan terima kasih atas kedatangan hadirin dan selesainya proses pemakaman keluarga yang telah berpulang:


1. Judul: “Mauliate Tu Hamu, Sahuta Rohanta”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hami do pihak keluarga almarhum/ah, mangido mauliate tu hamu saluhutna na ro mandongani, manaruli dohot mangambei almarhum/ah tu tempat na panghultana na pinarsangapon.

Sai hami tu angka dongan sahuta, sai pasu-pasu ma dohot halak tu hanami, na so jenuh tu partangis dohot parpudi. Sude na ro, na mandok, na mangampu dohot na margogo, mauliate ma hita gabe angka dongan na marsada roha.

Tarsongon do angka ibana na pinarsangapon, sai mardame ma ibana dohot Tuhanta, Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sai marroha ma hita di jolo, tu hamu na ro, mauliate ma. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


2. Judul: “Di Bagasan Sude Duka, Adong do Holong”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Di tonga-tonga ni partangis dohot duka nami, ro ma hamu gabe pasangapon dohot dongan na marsahala. Hami do tuan rumah, mangido mauliate tu sude na marsidua, na marsahuta tu acara pemakaman almarhum/ah.

Togu do angka roha nami, ai adong angka ro na marsihol, na mandongani di jolo rohanami. Hami tu paranak dohot parhutaon, nadung do roha asa mangalehon pasu-pasu, jala mangido mauliate tu hamu saluhutna.

Molo adong hal na so marhite ni roham, mangap ma hami. Sai jala do hita dipasu-pasu tu angka ro di tonga ni duka. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


3. Judul: “Mauliate Di Tangiang dohot Holong”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ima do hita di on, halak tu almarhum/ah na dung diparsangapon. Sai unang lupa hami mandok godang mauliate tu hamu, na so jenuh marsahuta dohot manaruli ari pangungkapon on.

Holong ni roha do na tarsongon, unang holan di alaman, alai di tonga ni roha. Sude do partulangan na hamu ro, ima do mambahen angka dongan na marsahala. Sai lam togu ma tali persaudaraan ta.

Sai diranta ro tu martangiang, tu almarhum/ah asa dipardamehon tondiNa, dipasu-pasu ho hita sude, mauliate ma. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


4. Judul: “Pasu-pasu Ma Tu Hamu Sude”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tu roham do pe tu hamu saluhutna, na dung marsipature dohot hami di tonga ni duka. Mauliate ma, molo so adong roham marsahuta tu acara pemakaman almarhum/ah nami.

Angka tangis dohot partangiang ma dipasahat hami, ima do sipature roha tu hami na dung parmusuhan. Sai tong ma hita marsisau-sau di angka na so tarpedo.

Sai dipasu-pasu ma dohot dijaga ma hita di bagasan parsahutaon dohot persaudaraan. Mauliate, marroha ma hita. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


5. Judul: “Dohot Holong, Basa sian Roha”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Di tonga ni duka naung ro tu hami, alai marsikap do roham tu hami, sai mandok mauliate ma hami na tuan rumah. Marhite hamu na ro, marsahuta dohot mangambei, gabe dohot martangis di roha.

Almarhum/ah na dung pinarsangapon, sai jadi angka na tenang di panghultana. Marhite do’a dohot holong hamu, sai dipasu-pasu do hami tu angka ro di tonga ni na so ida.

Sahali nari, tangiang do hami tu hamu saluhutna, molo adong na hal na so pantas, hami mangap. Mauliate, jala dipasu-pasu ma hita. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Published: By: Redaksi - 4/08/2025

12/12/2022

Perang Sipil dan Pemberontakan Separatis di AS, Penyebab dan Jalan Damai

Perang sipil Amerika atau bisa disebut juga perang saudara berlangsung selama empat tahun (1861-1865) antara Union (negara bagian utara) dengan Konfederasi (negara bagian selatan) yang memilih memisahkan diri dari Amerika Serikat dengan membentuk Negara Konfederasi Amerika.

Ini adalah konflik perang paling merugikan dan mematikan yang pernah terjadi di tanah Amerika, dengan lebih dari 600 ribu dari 2,4 juta tentara tewas, jutaan lainnya terluka dan memicu banyak kerusakan. Berikut adalah beberapa fakta tentang perang sipil Amerika yang perlu kamu ketahui.

Published: By: Admin2 - 12/12/2022
 

Ads