Bertemu dengan sanak keluarga di hari raya memang sangat menyenangkan.
Lebaran merupakan silaturahmi akbar yang hanya terjadi sekali atau dua kali dalam setahun.
Namun ada saja perilaku sebagian orang, yang tak mengerti, dan menyebalkan dan tidak kita senangi, yaitu melontarkan pertanyaan yang sensitif dan menyentuh perasaan.
Memang mereka bertanya dengan enteng saja tanpa pernah memikirkan akibatnya pada kita. Pertanyaan-pertanyaan umum yang ada di benak orang awam yang tidak pernah paham bagaimana kehidupan kita sebenarnya.
Untuk itu hindarilah membuat pertanyaan seperti ini ketika mudik, hari raya atau hari besar lainnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang menyebalkan itu antara lain:
1. Kapan Menikah; Pertanyaan ini sangat dibenci para jomblo. Terutama bagi mereka yang memang sudah cukup usia, atau dalam pandangan awam, sudah lewat 'masanya'. Mereka lupa bahwa persoalan jodoh tidak seperti memilih kue di pasar. Selain harus memperhatikan 'bibit, bobot dan bebet', juga tidak dapat dipaksakan. Jodoh itu adalah urusan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kalau tidak jodoh walau dikejar juga tidak akan dapat. Ini adalah salah satu rahasia dari Allah semata.
2. Kapan Punya Anak?; Pertanyaan ini sangat menyakiti pasangan yang belum juga dikaruniai anak setelah bertahun-tahun berumah tangga. Beberapa teman kompasianer juga mengalaminya. Bukan hanya keluarga, tetapi tetangga juga sering menanyakannya. Siapa sih yang tidak ingin punya anak? Apa mereka tidak tahu kalau ini adalah urusan Yang Maha Pencipta. Kalau sudah berusaha, ya semua harus dipasrahkan kepada-Nya. Jangan menyakiti hati orang lain, terutama perempuan yang mengalami hal ini seolah-olah dia yang salah.
3. Rumahnya dimana? Eh, memangnya beli rumah seperti membeli kacang, murah meriah. Harga rumah sekarang melangit. Tiap tahun semakin mahal dan tak terjangkau. Jangan membuat malu orang lain yang tinggal di rumah petakan dong. Zaman sekarang, cukup makan dan ongkos saja sudah bagus. Asalkan tidak berhutang ke sana kemari.
4. Kerjanya dimana? Tidak semua orang menyukai pertanyaan ini. Kalau yang mempunyai pekerjaan bagus di sebuah perusahaan atau instansi, tentu menjawab dengan bangga. Tetapi kalau orang yang ditanya sedang bermasalah dengan pekerjaannya, pertanyaan ini sangat mengusik ketentraman. Ia bisa menjadi gusar dan menjauh.
5. Gajinya Berapa? Ini persoalan pribadi lho. Jangan menanyakan penghasilan seseorang. Sebab ada orang tertentu yang tidak tahu berapa penghasilannya per bulan karena kerjanya tidak menentu. Kita bisa menaksir penghasilan seseorang dari penampilannya. Namun jangan dijadikan patokan, karena kita harus menghargai orang apa adanya. (Diambil dari tulisan di blog ini)
Lebaran merupakan silaturahmi akbar yang hanya terjadi sekali atau dua kali dalam setahun.
Namun ada saja perilaku sebagian orang, yang tak mengerti, dan menyebalkan dan tidak kita senangi, yaitu melontarkan pertanyaan yang sensitif dan menyentuh perasaan.
Memang mereka bertanya dengan enteng saja tanpa pernah memikirkan akibatnya pada kita. Pertanyaan-pertanyaan umum yang ada di benak orang awam yang tidak pernah paham bagaimana kehidupan kita sebenarnya.
Untuk itu hindarilah membuat pertanyaan seperti ini ketika mudik, hari raya atau hari besar lainnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang menyebalkan itu antara lain:
1. Kapan Menikah; Pertanyaan ini sangat dibenci para jomblo. Terutama bagi mereka yang memang sudah cukup usia, atau dalam pandangan awam, sudah lewat 'masanya'. Mereka lupa bahwa persoalan jodoh tidak seperti memilih kue di pasar. Selain harus memperhatikan 'bibit, bobot dan bebet', juga tidak dapat dipaksakan. Jodoh itu adalah urusan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kalau tidak jodoh walau dikejar juga tidak akan dapat. Ini adalah salah satu rahasia dari Allah semata.
2. Kapan Punya Anak?; Pertanyaan ini sangat menyakiti pasangan yang belum juga dikaruniai anak setelah bertahun-tahun berumah tangga. Beberapa teman kompasianer juga mengalaminya. Bukan hanya keluarga, tetapi tetangga juga sering menanyakannya. Siapa sih yang tidak ingin punya anak? Apa mereka tidak tahu kalau ini adalah urusan Yang Maha Pencipta. Kalau sudah berusaha, ya semua harus dipasrahkan kepada-Nya. Jangan menyakiti hati orang lain, terutama perempuan yang mengalami hal ini seolah-olah dia yang salah.
3. Rumahnya dimana? Eh, memangnya beli rumah seperti membeli kacang, murah meriah. Harga rumah sekarang melangit. Tiap tahun semakin mahal dan tak terjangkau. Jangan membuat malu orang lain yang tinggal di rumah petakan dong. Zaman sekarang, cukup makan dan ongkos saja sudah bagus. Asalkan tidak berhutang ke sana kemari.
4. Kerjanya dimana? Tidak semua orang menyukai pertanyaan ini. Kalau yang mempunyai pekerjaan bagus di sebuah perusahaan atau instansi, tentu menjawab dengan bangga. Tetapi kalau orang yang ditanya sedang bermasalah dengan pekerjaannya, pertanyaan ini sangat mengusik ketentraman. Ia bisa menjadi gusar dan menjauh.
5. Gajinya Berapa? Ini persoalan pribadi lho. Jangan menanyakan penghasilan seseorang. Sebab ada orang tertentu yang tidak tahu berapa penghasilannya per bulan karena kerjanya tidak menentu. Kita bisa menaksir penghasilan seseorang dari penampilannya. Namun jangan dijadikan patokan, karena kita harus menghargai orang apa adanya. (Diambil dari tulisan di blog ini)
About Admin2
Blog ini dibuat oleh Ketua PMPS periode ketiga secara pribadi untuk silaturrahmi. Usai pergantian kepengurusan,blog dipertahankan sebagai media bagi mempererat dan menyimpan memori yang baik.
0 comments:
Post a Comment