Powered by Blogger.

2/03/2018

Tag:

Riwayat Tengku Telaga Mekar dan Guru Gindo di Pakpak

Dalam konteks penetrasi Islam dalam sejarah lokal Pakpak menurut beberapa sumber menyebutkan bahwa Islam pertama kali di daerah Pakpak ini berasal dari Aceh dan Barus. Sebab, kedua daerah ini memiliki hubungan kontak langsung dengan Pakpak karena memiliki hubungan perbatasan langsung secara geografis. Untuk hubungan kontak dengan Barus telah terjalin hubungan keduanya baik jalur niaga ataupun kontak langsung. Sebab, kedua daerah ini secara ekonomi sangat memberi pengaruh bagi perkembangan masyarakat Pakpak itu sendiri untuk dapat survive dalam memenuhi segala kebutuhan kehidupannya, terutama ketika itu Barus dikenal sebagai sentral niaga internasional pengekspor hasil-hasil alam, termasuk juga damar dan kemenyan yang berasal dari Pakpak.

Sedangkan kontak dengan Aceh memiliki hubungan khusus dengan Pakpak, disamping kedekatan teritorial dengan Pakpak. Oleh sebab itu, sangat besar kemungkinan kalau Islam yang berasal dari Aceh ini lah yang masuk dan berkembang di daerah Pakpak. Fakta ini juga diperkuat bahwa Islam di daerah Aceh jauh lebih dahulu apabila dibanding dengan Pakpak dan daerah lainnya yang berbatasan dengan Aceh karena Aceh juga memiliki hubungan khusus dengan Barus sebagai pusat utama penyebaran Islam ketika itu. Untuk itu, perkembangan Islam di Aceh memberi pengaruh besar dalam proses penyebarluasaan Islam ke daerah lainnya, termasuk ke Pakpak.

Beberapa sumber lain menyebutkan bahwa orang Pakpak yang pertama sekali mendalami Islam adalah Abdurrauf Singkil, seorang tokoh tasauf yang dikenal dengan ajaran wujudiyah. Namun, proses pengislaman yang lebih serius dan sistemaris baru dilakukan oleh Tengku Telaga Mekar dari wilayah Gayo dan proses pengislaman yang lebih intensif dilakukan pada masa Guru Gindo. Akan tetapi, secara pasti dapat disebut belum ditemukan adanya bukti-bukti yang dapat mempertegas bahwa keterlibatan Abdurrauf dalam proses penetrasi Islam di Pakpak atau juga Tengku Telaga karena sejauh penelitian ini  dilakukan belum ada pengkajian yang dapat secara pasti menjelaskan tentang siapa tokoh-tokoh penyebar Islam ke Pakpak pada awalnya.

Sejauh pengkajian yang dilakukan masih sangat sedikit sekali informasi yang didapatkan tentang sejarah dan perkembangan Islam di Pakpak, maka penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya yang lebih serius dalam menemukan deskripsi  perkembangan Islam di Pakpak Barat. Untuk itu, penelitian ini secara sistematis akan menjelaskan tentang bagaimana proses penetrasi awal Islam masuk ke Pakpak serta bagaimana bentuk jalur-jalur Islam berkembang dan selanjutnya juga dijelaskan juga bagaimana perkembangan mutakhir Islam di Pakpak. (sumber)

Asal Usul Nama Telaga Mekar

Telaga Mekar adalah nama sebuah kampung atau kute (gampong, desa) di Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara, Propinsi Aceh. Berjarak sekitar 3 Km dari pusat kota Kutacane. Berbatasan dengan kute-kute: Lawe Rutung, Kuta Bantil, Lawe Sagu Hilir, Kute Genting dan Pulonas Baru yang semuanya berada dalam Kecamatan Lawe Bulan.

Pada zaman dahulu kala ketika Tanah Alas (Aceh Tenggara) masih berupa hutan lebat, sekelompok orang dari suku Alas bermarga Keruas membuka hutan untuk dijadikan perkampungan mereka. Mereka juga menggali sebuah sumur (telaga) untuk sumber air bagi perkampungan baru tersebut. Sumur itu mengeluarkan air yang melimpah, lalu sumur itu diperlebar hingga menyerupai kolam.



Menurut sejarah air di telaga tersebut tidak pernah kering hingga sekarang walaupun sumur-sumur dan anak sungai di sekitarnya mengering saat musim kemarau. Penduduk setempat kemudian menamakan telaga itu sebagai Telaga Mekar, sekaligus menjadi nama perkampungan baru tersebut.

Kini, telaga tersebut terletak di depan Mesjid al-Ihsan, Telaga Mekar dan dijadikan sebagai tempat mandi dan berwudhu. Lidah orang Alas menyebut Telaga Mekar sebagai 'Lage Mekakh' atau 'Ge Mekakh' atau 'Gemengkakh'. (sumber)

About Admin2

Blog ini dibuat oleh Ketua PMPS periode ketiga secara pribadi untuk silaturrahmi. Usai pergantian kepengurusan,blog dipertahankan sebagai media bagi mempererat dan menyimpan memori yang baik.

0 comments:

Post a Comment

 

Ads