Menurut berbagai media mainstream, Rusia sebenarnya mengalami kekalahan telak dan memalukan di Ukraina akibat kurang profesionalnya para jenderal di lingkaran Presiden Vladimir Putin membaca situasi di lapangan.
Salah memprediksi dan salah membaca kekuatan Ukraina dianggap telah mempertaruhkan integritas Rusia di masa mendatang.
Namun jika berkaca dari konflik lain di dunia, bahkan AS juga pernah berdamai dengan Saddam Husein di Perang Teluk I, dan saat itu masing-masing pihak telah sukses mencapai target masing-masing.
Koalisi AS mengaku telah sukses karena sudah membebaskan Kuwait sementara pihak Irak atau Saddam Hussein memgaku menang karena sudah mampu mempermalukan pasukan multinasional pimpinan AS dkk dengan perlawanan sengit saat itu.
Apakah strategi menarik pasukan dari Kyiv adalah taktik Rusia atau memang sebuah pengakuan diam-diam atas kekalahan? Masih banyak teka-teki yang harus dijawab.
About Admin2
Blog ini dibuat oleh Ketua PMPS periode ketiga secara pribadi untuk silaturrahmi. Usai pergantian kepengurusan,blog dipertahankan sebagai media bagi mempererat dan menyimpan memori yang baik.
0 comments:
Post a Comment