Direktur NU Care-LAZISNU Syamsul Huda mengatakan pada tahun 2017, Pengurus Pusat NU CARE-LAZISNU telah berhasil menghimpun dana sebesar Rp16.771.119.650. Dengan perolehan sebesar itu, Pengurus Pusat NU CARE-LAZISNU menyalurkan sebanyak Rp11.866.310.765.
"Rincian penyaluran NU Care-LAZISNU meliputi bidang pendidikan sebesar Rp4.301.905.000; kesehatan sebesar Rp680. 264.053,” kata Syamsul pada pembukaan Rakornas NU Care-LAZISNU di Pesantren Walisongo Sragen, Senin (29/1) petang.
Adapun pemberdayaan ekonomi mencapai Rp2.709.302.872,- dan Siaga Bencana mencapai Rp1.008.429.840.
"NU Care-LAZISNU melakukan pengiriman bantuan untuk etnis Rohingya, dan saat ini ada Tim NU yang tengah memberikan bantuan untuk warga Asmat," kata Syamsul.
Syamsul menyebut jumlah tersebut akan terus bertambah karena ini kami masih menunggu laporan Kinerja Akhir Tahun dari PW dan PC NU CARE-LAZISNU di seluruh Indonesia.
“Jumlah totalnya insyaallah akan kami sampaikan pada penutupan Rakornas NU Care-LAZISNU 2018,” kata dia.
Sragen dipilih sebagai lokasi Rakornas NU Care-LAZISNU 2018. Hal itu bukan tanpa alasan, karena Sragen dengan dukungan PCNU dan seluruh lembaga/banomnya, berhasil menggulirkan Gerakan Kotak Infak (Koin) NU. Peluncuran gerakan yang dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada 14 April 2017, berhasil menghimpun rata-rata sedikitnya 5 miliar rupiah setiap bulan.
Pemanfaatan dana yang dihimpun dari Koin NU Sragen diantaranya untuk pembangunan gedung MWCNU setiap kecamatan, santunan yatim dan dhuafa, usaha travel melalui NUtrans, dan sedang dirintis pembangunan rumah sakit NU.
Melihat fenomena gerakan Kotak Infak (Koin NU) tersebut, Syamsul berharap majunya NU tidak hanya di Sragen, akan tetapi juga di seluruh Indonesia.
“Agar NU benar-benar menjadi organisasi yang mandiri, berdaulat secara ekonomi, dan kuat secara ideologi,” pungkasnya. (sumber)
"Rincian penyaluran NU Care-LAZISNU meliputi bidang pendidikan sebesar Rp4.301.905.000; kesehatan sebesar Rp680. 264.053,” kata Syamsul pada pembukaan Rakornas NU Care-LAZISNU di Pesantren Walisongo Sragen, Senin (29/1) petang.
Adapun pemberdayaan ekonomi mencapai Rp2.709.302.872,- dan Siaga Bencana mencapai Rp1.008.429.840.
"NU Care-LAZISNU melakukan pengiriman bantuan untuk etnis Rohingya, dan saat ini ada Tim NU yang tengah memberikan bantuan untuk warga Asmat," kata Syamsul.
Syamsul menyebut jumlah tersebut akan terus bertambah karena ini kami masih menunggu laporan Kinerja Akhir Tahun dari PW dan PC NU CARE-LAZISNU di seluruh Indonesia.
“Jumlah totalnya insyaallah akan kami sampaikan pada penutupan Rakornas NU Care-LAZISNU 2018,” kata dia.
Sragen dipilih sebagai lokasi Rakornas NU Care-LAZISNU 2018. Hal itu bukan tanpa alasan, karena Sragen dengan dukungan PCNU dan seluruh lembaga/banomnya, berhasil menggulirkan Gerakan Kotak Infak (Koin) NU. Peluncuran gerakan yang dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada 14 April 2017, berhasil menghimpun rata-rata sedikitnya 5 miliar rupiah setiap bulan.
Pemanfaatan dana yang dihimpun dari Koin NU Sragen diantaranya untuk pembangunan gedung MWCNU setiap kecamatan, santunan yatim dan dhuafa, usaha travel melalui NUtrans, dan sedang dirintis pembangunan rumah sakit NU.
Melihat fenomena gerakan Kotak Infak (Koin NU) tersebut, Syamsul berharap majunya NU tidak hanya di Sragen, akan tetapi juga di seluruh Indonesia.
“Agar NU benar-benar menjadi organisasi yang mandiri, berdaulat secara ekonomi, dan kuat secara ideologi,” pungkasnya. (sumber)
About Admin2
Blog ini dibuat oleh Ketua PMPS periode ketiga secara pribadi untuk silaturrahmi. Usai pergantian kepengurusan,blog dipertahankan sebagai media bagi mempererat dan menyimpan memori yang baik.
0 comments:
Post a Comment