Pengurus Ikatan Persaudaraan Islam Samosir dan Sekitarnya (IPERISS), periode 2015-2020 dilantik di gedung Suara Nafiri Convention Hall Medan, Minggu (7/6), oleh Pembina IPERISS Prof Dr dr Aslim Sihotang, SpM.
Ketua IPERISS yang dilantik H Alifdin Sihotang dalam sambutannya menyebutkan, IPERISS merupakan wadah berkumpulnya umat Islam dari kawasan Samosir dan sekitarnya. Sebelum dikembangkan menjadi IPERISS, wadah berkumpul umat Islam Samosir selama ini adalah Serikat Tolong Menolong (STM) Islam Samosir.
“Karena warganya di Kota Medan ini semakin banyak dan untuk memaksimalkan program-program yang dilakukan selama ini maka wadah Islam Samosir ini sepakat kita kembangkan menjadi organisasi yang lebih formal,” tuturnya.
Alifdin menyebutkan, IPERISS bebas dari politik dan murni sebagai wadah silaturahim serta pengembangan siar Islam di Samosir sekitarnya. “Kenapa kita nyatakan bebas politik karena kalau sudah menyentuh politik rawan terjadi perpecahan karena perbedaan kepentingan,” paparnya.
Dia menyebutkan, saat ini di Kota Medan tercatat sekitar 200 KK warga Islam asal Samosir sekitarnya. Sementara di Samosir sendiri saat ini sekitar 170 KK umat Islam. Dalam pelantikan itu, hadir Ketua MUI Samosir Amru Hasibuan, SHi, dan perwakilan pengurus BKM (Badan Kemakmuran Masjid) dari tujuh masjid yang ada di Samosir.
Ketua MUI Samosir Amru Hasibuan menyambut gembira dibentuknya IPERISS. “Kami berharap dengan wadah IPERISS ini, siar Islam di Samosir bisa ditingkatkan, ada banyak tugas yang harus kita jalankan,” ujarnya.
Pembina IPERISS Aslim Sihotang dalam arahannya meminta agar pengurus bersungguh-sungguh menjalankan program, yang nantinya bermanfaat bagi umat Islam di Samosir sekitarnya. “Kita mendengar sampai sekarang masih kekurangan guru agama Islam, sehingga murid-murid yang Islam terpaksa belajar pelajaran agama lain, karena kalau tidak maka nilai pelajaran agama di rapotnya nol, maka saya minta masalah guru agama Islam ini menjadi salah satu prioritas pengurus IPERISS,” paparnya.
Aslim Sihotang juga menyinggung tentang kondisi memprihatinkan masjid di daerah wisata Tuktuk Simanindo, Samosir, yang sampai saat ini belum selesai juga. Kondisi akses jalan ke masjid yang cuma setapak menjadi sorotan banyak pihak. “Mencari jalan keluar yang terbaik dari kondisi sekarang merupakan tugas kita bersama,” ujarnya. (sumber)
MUI Samosir
MUI Kabupaten Samosir untuk pertama sejak terbentuk melaksanakan Rapat Kerja Daerah I MUI Kab. Samosir yang berlangsung satu hari di Saulina Resort, Pangururan(25/4), dengan tema Peningkatan Peran MUI dalam Menciptakan Masyarakat Madani dan Religius.Ketua MUI Kab. Samosir, Amru Hasibuan,S.Hi. dalam sambutannya menyatakan bahwa pelaksanaan Rekerda I sebagai momentum sejarah karena pertama kali melaksanakan raker sejak terbentuk dan momentum perumusan langkah strategis organisasi baik ke dalam maupun ke luar seperti pemerintahan, kebangsaan dan keummatan.
Peserta raker diharap aktif dalam merumuskan berbagai program kerja yang sifatnya rasional dan objektif sesuai dengan kompetensi dan kemampuan daerah Samosir ini. Rakerda ini dibuka secara resmi oleh Bupati Samosir, dalam hal ini diwakili oleh Bapak K. Sihotang (Staf Ahli Bupati Bidang Hukum). Dalam bimbingan dan arahannya Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir menyambut baik kegiatan ini, semoga menghasilkan program yang kita inginkan selama tahun 2013.Bapak K. Sihotang mengharapkan peran MUI dalam membentengi aqidah dan syariat Islam walau itu bertentangan dengan hak azasi manusia terutama dalam menghadapi era globalisiasi atau keterbukaan. MUI juga diharapkan berperan penting mencegah terjadinya trafficking (perdagangan manusia) dan mencegah demoralisasi generasi muda dari penyalahgunaan narkoba dan derasnya arus informasi negatif yang merusak. Untuk merumuskan program kegiatan tahun 2013 dibentuklah 3 (tiga) komisi yang terdiri dari komisi organisasi dengan ketua, M. Rosyadi Lubis, komisi program kerja dengan ketua, Hamdan Y. Kaloko dan komisi rekomendasi dengan ketua, J. Sitakar.
Komisi inilah yang akan membahas berbagai agenda penting mengenai permasalahan kebangsaan dan keummatan.Hasil pembahasan program dari 3 komisi ini dibacakan masing-masing pimpinan di hadapan peserta untuk didiskusikan. Kesimpulan dari rumusan program tersebut diserahkan kepada Ketua MUI Kab. Samosir untuk ditindak lanjuti oleh komisi-komisi yang ada di MUI Kab. Samosir dengan pihak terkait terutama dengan Pemerintah Kabupatan. Rumusan tersebut diharapkan akan membawa kemashlahtan bagi umat Islam yang ada di Kab. Samosir ini. Amin.Sebelumnya, ketua panitia, M. Fitri Anshori, SEi, menyatakan bahwa Raker ini merupakan sarana evaluasi terhadap kegiatan dan kebijakan MUI Kab. Samosir masa khidmat 2012-2017. Peserta Raker adalah pengurus dan anggota MUI Kab. Samosir dan sumber dana pelaksanaan Reker berasal dari kas MUI Kab. Samosir.
Ketua IPERISS yang dilantik H Alifdin Sihotang dalam sambutannya menyebutkan, IPERISS merupakan wadah berkumpulnya umat Islam dari kawasan Samosir dan sekitarnya. Sebelum dikembangkan menjadi IPERISS, wadah berkumpul umat Islam Samosir selama ini adalah Serikat Tolong Menolong (STM) Islam Samosir.
“Karena warganya di Kota Medan ini semakin banyak dan untuk memaksimalkan program-program yang dilakukan selama ini maka wadah Islam Samosir ini sepakat kita kembangkan menjadi organisasi yang lebih formal,” tuturnya.
Alifdin menyebutkan, IPERISS bebas dari politik dan murni sebagai wadah silaturahim serta pengembangan siar Islam di Samosir sekitarnya. “Kenapa kita nyatakan bebas politik karena kalau sudah menyentuh politik rawan terjadi perpecahan karena perbedaan kepentingan,” paparnya.
Dia menyebutkan, saat ini di Kota Medan tercatat sekitar 200 KK warga Islam asal Samosir sekitarnya. Sementara di Samosir sendiri saat ini sekitar 170 KK umat Islam. Dalam pelantikan itu, hadir Ketua MUI Samosir Amru Hasibuan, SHi, dan perwakilan pengurus BKM (Badan Kemakmuran Masjid) dari tujuh masjid yang ada di Samosir.
Ketua MUI Samosir Amru Hasibuan menyambut gembira dibentuknya IPERISS. “Kami berharap dengan wadah IPERISS ini, siar Islam di Samosir bisa ditingkatkan, ada banyak tugas yang harus kita jalankan,” ujarnya.
Pembina IPERISS Aslim Sihotang dalam arahannya meminta agar pengurus bersungguh-sungguh menjalankan program, yang nantinya bermanfaat bagi umat Islam di Samosir sekitarnya. “Kita mendengar sampai sekarang masih kekurangan guru agama Islam, sehingga murid-murid yang Islam terpaksa belajar pelajaran agama lain, karena kalau tidak maka nilai pelajaran agama di rapotnya nol, maka saya minta masalah guru agama Islam ini menjadi salah satu prioritas pengurus IPERISS,” paparnya.
Aslim Sihotang juga menyinggung tentang kondisi memprihatinkan masjid di daerah wisata Tuktuk Simanindo, Samosir, yang sampai saat ini belum selesai juga. Kondisi akses jalan ke masjid yang cuma setapak menjadi sorotan banyak pihak. “Mencari jalan keluar yang terbaik dari kondisi sekarang merupakan tugas kita bersama,” ujarnya. (sumber)
MUI Samosir
MUI Kabupaten Samosir untuk pertama sejak terbentuk melaksanakan Rapat Kerja Daerah I MUI Kab. Samosir yang berlangsung satu hari di Saulina Resort, Pangururan(25/4), dengan tema Peningkatan Peran MUI dalam Menciptakan Masyarakat Madani dan Religius.Ketua MUI Kab. Samosir, Amru Hasibuan,S.Hi. dalam sambutannya menyatakan bahwa pelaksanaan Rekerda I sebagai momentum sejarah karena pertama kali melaksanakan raker sejak terbentuk dan momentum perumusan langkah strategis organisasi baik ke dalam maupun ke luar seperti pemerintahan, kebangsaan dan keummatan.
Peserta raker diharap aktif dalam merumuskan berbagai program kerja yang sifatnya rasional dan objektif sesuai dengan kompetensi dan kemampuan daerah Samosir ini. Rakerda ini dibuka secara resmi oleh Bupati Samosir, dalam hal ini diwakili oleh Bapak K. Sihotang (Staf Ahli Bupati Bidang Hukum). Dalam bimbingan dan arahannya Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Samosir menyambut baik kegiatan ini, semoga menghasilkan program yang kita inginkan selama tahun 2013.Bapak K. Sihotang mengharapkan peran MUI dalam membentengi aqidah dan syariat Islam walau itu bertentangan dengan hak azasi manusia terutama dalam menghadapi era globalisiasi atau keterbukaan. MUI juga diharapkan berperan penting mencegah terjadinya trafficking (perdagangan manusia) dan mencegah demoralisasi generasi muda dari penyalahgunaan narkoba dan derasnya arus informasi negatif yang merusak. Untuk merumuskan program kegiatan tahun 2013 dibentuklah 3 (tiga) komisi yang terdiri dari komisi organisasi dengan ketua, M. Rosyadi Lubis, komisi program kerja dengan ketua, Hamdan Y. Kaloko dan komisi rekomendasi dengan ketua, J. Sitakar.
Komisi inilah yang akan membahas berbagai agenda penting mengenai permasalahan kebangsaan dan keummatan.Hasil pembahasan program dari 3 komisi ini dibacakan masing-masing pimpinan di hadapan peserta untuk didiskusikan. Kesimpulan dari rumusan program tersebut diserahkan kepada Ketua MUI Kab. Samosir untuk ditindak lanjuti oleh komisi-komisi yang ada di MUI Kab. Samosir dengan pihak terkait terutama dengan Pemerintah Kabupatan. Rumusan tersebut diharapkan akan membawa kemashlahtan bagi umat Islam yang ada di Kab. Samosir ini. Amin.Sebelumnya, ketua panitia, M. Fitri Anshori, SEi, menyatakan bahwa Raker ini merupakan sarana evaluasi terhadap kegiatan dan kebijakan MUI Kab. Samosir masa khidmat 2012-2017. Peserta Raker adalah pengurus dan anggota MUI Kab. Samosir dan sumber dana pelaksanaan Reker berasal dari kas MUI Kab. Samosir.
About Admin2
Blog ini dibuat oleh Ketua PMPS periode ketiga secara pribadi untuk silaturrahmi. Usai pergantian kepengurusan,blog dipertahankan sebagai media bagi mempererat dan menyimpan memori yang baik.
0 comments:
Post a Comment